Dalam program penelitian Onafhankelijkheid, dekolonisatie, geweld en oorlog di Indonesie, 1945-1950 (Kemerdekaan, Dekolonisasi, Kekerasan dan Perang di Indonesia, 1945-1950) subprogram Getuigen & Tijdgenoten (Saksi & Rekan Sezaman) mengumpulkan dan meneliti pengalaman para pelaku sejarah di Belanda, Indonesia dan negara-negara lain yang mengalami langsung peristiwa sejarah tersebut. Salah satu tujuan dari subprogram ini adalah untuk membangun jembatan antara individu yang mengalami langsung periode 1945-1950 di Indonesia dengan para peneliti. Kisah-kisah pribadi yang dibagikan dalam proyek penelitian ini akan dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang periode 1945-1950.

Sejak pertengahan 2017, kami telah menerima beragam dokumen surat-surat lama, buku harian, memoar, foto dan rekaman dari para pelaku sejarah. Selain itu, pengalaman tentang kekerasan dan perang di Indonesia juga diperoleh melalui korespondensi dan wawancara langsung.

Salah satu dokumen kami simpan, misalnya, adalah contoh surat-surat yang dikirimkan serdadu Belanda di Indonesia kepada orang tua, saudara dan saudarinya di Belanda, dan sebaliknya. Selain itu, kami juga dikirimi buku harian yang mencatat apa yang si penulis rasakan, pikirkan, dan alami selama periode itu. Selanjutnya, kami juga menerima album foto yang berisi foto-foto anggota keluarga, foto pemandangan, petulangan, termasuk beragam adegan kekerasan. Kami juga telah melakukan wawancara di Indonesia dengan beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia dan menyelenggarakan seminar untuk para saksi di Belanda yang kala itu masih kanak-kanak atau baru beranjak remaja.

Mengenai pengumpulan dokumen pribadi, kami bergantung pada apa yang orang tulis atau buat, apa yang mereka simpan dan kesediaan mereka untuk membagikan barang yang dimaksud. Proyek Saksi dan Rekan Sezaman mengumpulkan segala sesuatu yang orang ingin ketahui melalui program penelitian. Perlu diketahui bahwa dokumen-dokumen yang disimpan tiap-tiap orang tidak pernah sama atau rata dalam jumlah. Sebagian memiliki lebih banyak catatan dan menyimpan lebih banyak dokumen, sementara yang lainnya tidak begitu banyak. Sebagian secara sukarela langsung menyerahkan dokumen-dokumen pribadi mereka sementara yang lainnya ragu-ragu. Dokumen-dokumen tersebut dapat menguak kekosongan dan menyiratkan suara-suara yang sebelumnya tak terdengar, hilang, dan yang bahkan mungkin masih harus kami temukan melalui tradisi penceritaan yang berbeda.

Dokumen-dokumen tersebut kini kami simpan dan terbuka bagi para peneliti yang tertarik untuk mengkajinya untuk beragam penelitian lanjutan atau untuk keperluan pendidikan. Kami mengundang Anda untuk berbagi cerita dengan kami dan berkontribusi pada pengembangan koleksi berharga ini. Sila kunjungi situs kami. Pertanyaan, saran, dan komentar sangat kami harapkan.

Kami secara rutin menerbitkan blog yang ditulis tentang atau oleh pelaku sejarah, anak-anak mereka, atau cucu-cucu mereka yang tertarik untuk mengetahui sejarah keluarganya melalu surat, foto, buku harian, atau dokumen-dokumen pribadi yang mereka simpan.  Para peneliti dalam program penelitian ini juga berbagi pengalaman mereka dan bercerita tentang pentingnya kisah-kisah pribadi dalam penelitian yang sedang mereka lakukan.

Di samping itu, kami juga sering menghadiri berbagai pertemuan, seperti reuni, seminar, acara peringatan, dan pertemuan di pasar malam.

Melalui blog dan pertemuan-pertemuan tersebut, kami bermaksud untuk berbagi dengan Anda bahan-bahan penelitian dan kisah-kisah tersebut, serta manfaat yang ditawarkan bagi penelitian ini dan penelitian-penelitian lanjutan.

Penelitian ini dilaksanakan oleh Eveline Buchheim, Fridus Steijlen dan Stephanie Welvaart.

 

Silakan berbagi kisah Anda dengan kami

Program penelitian Saksi dan Rekan Sezaman mengumpulkan kisah-kisah dari para pelaku sejarah yang mengalami langsung periode 1945-1950 di Indonesia. Kisah-kisah tersebut merupakan refleksi pengalaman mereka atau kisah-kisah pribadi yang tidak diketahui banyak orang. Kisah-kisah tersebut memuat ingatan tentang bagaimana peristiwa penting bersejarah dialami atau rangkaian cerita tentang kehidupan sehari-hari. Banyak orang berpandangan bahwa ingatan akan suatu peristiwa bukanlah hal istimewa, tidak menarik, atau tidak cukup lengkap. Akan tetapi, bisa jadi cerita semacam ini justru dapat menawarkan sudut pandang baru atau mengungkapkan kekosongan dalam pengetahuan yang ada. Saat dikombinasikan dengan sumber-sumber lain, dokumen-dokumen pribadi ini sangat berguna dalam membentuk gambaran yang lebih lengkap tentang periode 1945-1950.

Subprogram Saksi dan Rekan Sezaman menginduk kepada program penelitian Kemerdekaan, Dekolonisasi, Kekerasan dan Perang di Indonesia, 1945-1950, yang dijalankan oleh Institut Kerajaan Belanda untuk Kajian Asia Tenggara dan Karibia (KITLV), Institut Belanda untuk Sejarah Militer (NIMH), dan Institut Belanda untuk Kajian Perang, Holocaust, dan Genosida (NIOD).

Kisah dan kenangan Anda

Jika Anda ingin berbagi cerita atau memori dengan kami, silakan kirim surat kepada kami. Surat tersebut sebaiknya ditulis selengkap mungkin dan mencakup rangkaian dan detil cerita. Dari surat tersebut, kami akan teruskan dengan wawancara, baik secara perorangan atau kelompok. Wawancara tersebut diharapkan dapat menawarkan sudut pandang yang baru atau menyediakan informasi yang sebelumnya tidak diperoleh sumber-sumber lain.

Buku harian, surat, dan foto

Buku harian, surat, foto, dan cuplikan film bisa menawarkan kisah dari sudut pandang lain. Jika Anda masih menyimpan surat-surat lama, buku harian atau foto-foto yang berasal dari periode tersebut, misalnya, Anda bisa berkontribusi terhadap berhasilnya penelitian ini. Bahan-bahan tersebut akan kami simpan sebagai koleksi yang juga bisa diakses untuk keperluan penelitian lanjutan atau untuk tujuan pengajaran kini dan di masa datang.

Berbagi kisah Anda dengan kami

Jika Anda tertarik untuk berbagi kisah atau jika Anda mengetahui orang lain yang ingin berbagi kisahnya tentang periode ini, hubungi kami lewat email ke getuigen@ind45-50.nl atau lewat surat biasa ke alamat: Getuigen & Tijdgenoten, p/a NIOD Herengracht 380, 1016 CJ Amsterdam, Netherlands.