Untuk menjamin mutu penelitian, Komite Penasihat Akademik, yang terdiri dari sembilan orang anggota dari Belanda dan luar Belanda, diperbantukan oleh program penelitian ini. Mereka duduk di komite tersebut dengan posisi yang independen, dan dalam kapasitasnya masing-masing. Mereka dipilih berdasarkan keahlian dan kepakaran mereka di pelbagai bidang penelitian. Atas dasar ini pulalah terdapat beberapa orang yang berafiliasi dengan tiga lembaga yang menjalankan penelitian ini duduk di komite tersebut.

Komite ini bertugas untuk mengamati jalannya penelitian. Selain itu, komite ini memfasilitasi, menguji, dan memberi nasihat kepada para peneliti. Lalu, komite ini menakar hasil kerja penelitian berdasarkan standar akademik dan integritas yang berlaku. Apabila dianggap tidak memenuhi standar tersebut, hasil kerja penelitian dapat ditolak oleh komite ini. Dengan demikian, komite ini tidak turut bertanggung jawab atas hasil kerja penelitian tersebut. 

  • Prof. Dr. E.A. (Elizabeth, Liz) Buettner, Guru Besar Sejarah Modern di Universitas Amsterdam, dengan minat khusus pada masa akhir kolonialisme dan dekolonisasi.
  • Prof. Dr. R. (Robert) Cribb, Guru Besar Sejarah Asia, Australian National University, dengan spesialisasi sejarah Indonesia.
  • Prof. Dr. P.M.H. (Petra) Groen, mantan Guru Besar Sejarah Militer di Universitas Leiden, pegawai ilmiah senior NIMH, spesialis dalam bidang sejarah militer Hindia-Belanda.
  • Prof. Dr. L. (Larissa) van den Herik, Guru Besar Hukum Publik Internasional, Universitas Leiden, a.l. menjabat sebagai Wakil Ketua Commissie van Advies inzake Volkenrechtelijke Vraagstukken ‘Komisi Penasihat Masalah Hukum Internasional’ (CAVV).
  • Prof. Dr. J. (Jan) Hoffenaar, Ketua, Guru Besar Sejarah Militer di Universitas Utrecht, Kepala Peneliti NIMH, spesialis dalam bidang sejarah militer setelah tahun 1945.
  • Letnan Jenderal (purn.) M. (Mart) de Kruif, a.l. Komandan ISAF untuk Afghanistan Selatan (2008-2009) dan Komandan Angkatan Bersenjata (2011-2016).
  • Prof. Dr. B. (Bambang) Purwanto, Guru Besar Istimewa Sejarah Asia Tenggara di Universitas, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  • Prof. Dr. H. (Henk) Schulte Nordholt, Guru Besar Istimewa Sejarah Indonesia di Universitas Leiden, Kepala Peneliti KITLV.
  • Prof. Dr. H. (Henk) te Velde, Guru Besar Sejarah Belanda di Universitas Leiden.

 

Vliegtuig boven Indonesië